Jumat, 02 November 2012

Welcome To The Land Of Magic

Perjalanan dengan burung besi GIA menuju ibukota propinsi Papua, Jayapura pada ketinggian 33 ribu meter di atas permukaan laut (info dari pilot) dengan jarak tempuh 2200 km serta transit di Bandara Hasanuddin Makasar dilanjutkan ke Biak. Tiba dari Biak ke Jayapura sekita pukul tujuh pagi waktu indonesia bagian timur.

Harga tiket perjalanan saat ini sebesar IDR 4,9 juta. Bisa dikatakan sangat besar, cukup untuk jalan jalan seorang diri ke Singapura berikut oleh oleh.

Beberapa saat sebelum mendarat di Bandara Sentani disuguhi pemandangan pagi hari yang sangat luar biasa.... Rimbunnya pepohonan memberi gambaran lebatnya hutan di bawah sana yang mungkin saja belum terjamah tangan - tangan manusia. Ditambah lagi luasnya danau sentani dengan pulau pulau kecil di tengahnya. Serta kondisi tanah dengan tekstur gunung serta perbukitan semakin menambah keindahan alam... sangat sangat luar biasa bagi seorang yang sebelumnya hanya terbiasa dengan suasana kota yang hanya penuh dengan bangunan - bangunan dihiasi sedikit pepohonan.

Pesawatpun mendarat dengan selamat di landasan bandara Sentani. Keluar dari pesawat disambut hangatnya matahari pagi di Jayapura. Pukul tujuh pagi  WIT, di wilayah barat dengan selisih waktu dua jam, tentu saja baru masuk waktu subuh. Hari itu saya menyaksikan dan merasakan matahari lebih dulu dibanding keluarga di WIB.

Memasuki area bandara disambut gerombolan petugas porter bandara yang sebagian besar kaum pribumi. Jangan harapkan ada troli barang yang tersedia dan tinggal digunakan. Semua troli barang sudah "dikuasai" petugas portir yang menawarkan membantu mengangkut barang. Uang lelah untuk pengangkut barang ini tidak begitu mahal, hanya kisaran 10 - 20 ribu rupiah saja.

Angkutan umum dari bandara Sentani ke kota Jayapura ditawarkan menggunakan taksi taksi berupa mobil - mobil toyota avanza. Background view ketika keluar dari bandara adalah pegunungan tinggi yang hijau tebal menggambarkan lebatnya pepohonan. Tapi jangan harapkan suhu yang sejuk walaupun berada di kaki pegunungan. 

Meluncur keluar dari bandara menggunakan kendaraan jemputan disuguhi pemandangan sangat luar biasa... Welcome to the land of magic. Pemandangan pegunungan di sisi kiri dan danau sentani di sisi kanan menambah kesan luar biasa untuk "mata kota" ini. Juga diselingi perumahan penduduk yang semua beratap seng turut menemani perjalanan yang ditempuh selama kurang lebih 45 menit hingga sampai di wilayah Abepura.

Di dekat bandara ada hotel Travellers yang nantinya akan digunakan menginap. Hotel yang pelayanannya cukup memuaskan. Hanya saja koneksi free internet melalui wifi kurang begitu lancar pada beberapa tempat. disarankan menggunakan  kabel lan saja untuk akses internet.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar